Pengertian Obligasi, jenis, dan karakteristik serta kelebihan dan kekurangannya
Daftar isi
obligasi adalah surat pengakuan utang
yang diterbitkan oleh suatu perusahaan atau pemerintah (penerbit obligasi )
sebagai pihak yang berutang, yang diserahkan kepada pemegang obligasi dan disertai
dengan janji untuk membayar pokok utang beserta kupon bunganya setiap tanggal
jatuh tempo pembayaran yang telah di tentukan.
Pengertian obligasi menurut para Ahli
untuk memahami apa itu obligasi (bonds), maka kita bisa melihat beberapa pengertian menurut para ahli sebagai berikut:
1. Menurut Rahardjo (2003: 8)
Obligasi (Bonds) merupakan surat hutang jangka
menengah atau panjang yang diterbitkan oleh penerbit (perusahaan atau
pemerintah) dengan memberi imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan
melunasi pokok hutang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli
obligasi tersebut.
2. Menurut Frank J. Fabozzi,
pengertian obligasi adalah jenis hutang
atau surat pengakuan utang sebuah perusahaan atau pemerintah yang akan dibayar
lunas ketika waktu jatuh tempo sebesar jumlah nominalnya. Penghasilan yang bisa
diperoleh dari sebuah obligasi adalah tingkat bunga yang dibayarkan oleh
penerbit obligasi.
3. Menurut Bambang Riyanto (1997: 128)
Pengertian obligasi adalah suatu
pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan maupun lembaga-lembaga
lain sebagai pihak yang berhutang yang mempunyai nilai nominal tertentu serta
kesanggupan dalam membayar bunga serta periodik atas suatu dasar presentase
tertentu yang tetap.
4. Menurut Jonathan B. Berk (2007:212),
pengertian obligasi adalah surat berharga
yang diterbitkan (dijual) oleh perusahaan atau pemerintah untuk memperoleh dana
dari investor dengan pemberian kompensasi berupa bunga yang dibayarkan
berdasarkan perjanjian awal.
Baca Juga: Pengertian Saham, jenis-jenis dan keuntungannya
Baca Juga: Pengertian Saham, jenis-jenis dan keuntungannya
5. Menurut Bursa Efek Indonesia
Obligasi merupakan surat utang jangka
menengah panjang yang dapat dipindah tangankan, yang berisi janji dari pihak
yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan
melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli
obligasi tersebut. Obligasi dapat diterbitkan oleh Korporasi maupun Negara.
Karakteristik Obligasi
Obligasi memiliki beberapa karakteristik menurut Bursa Efek Indonesia antara lain:
1. Nilai Nominal (Face Value)
adalah
nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi (pihak
kreditur) pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.
2. Kupon (the Interest Rate)
adalah nilai
bunga yang diterima oleh pemegang obligasi secara berkala (Biasanya pembayaran
kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6 bulanan). Kupon obligasi dinyatakan dalam
annual presentase.
3. Jatuh Tempo (Maturity)
Jatuh tempo adalah tanggal dimana
pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal
obligasi yang dimilikinya. Adapun Periode jatuh tempo obligasi sangat
bervariasi mulai dari 365 hari sampai dengan diatas 5 tahun.
Dalam hal ini Obligasi
yang periode jatuh temponya lebih pendek
akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga risiko yang lebih kecil
dibandingkan dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 5
tahun. Secara umum, semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi maka semakin
tinggi Kupon atau bunga yang akan di terima oleh pemegang saham,akan tetapi
semakin besar juga resiko.
4. Penerbit atau Emiten (Issuer)
Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi
merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi Ritel. Dengan
mengetahui pihak penerbit obligasi kita dapat Mengukur resiko yang kemungkinan
terjadi dimasa yang akan datang. Seperti mengukur apakah pihak penerbit obigasi
tidak dapat melakukan pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu
(disebut default risk) yang bisa dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang
dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PT. PEFINDO (Pemeringakat Efek
Indonesia).
Jenis–Jenis Obligasi
Menurut Indonesia Stock Exchange atau
Bursa Efek Indonesia, obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda antara
lain:
1.Jenis Obligasi dilihat dari segi penerbit obligasi
jika dilihat dari sisi penerbit, obligasi dapat di bedakan menjadi:
- Corporate Bonds adalah Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan baik yang berbentuk BUMN maupun badan usaha swasta.
- Government Bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat.
- Municipal Bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah untuk membiayai proyek infrastruktur dan utilitas di daerah tersebut.
2. Jenis obligasi Dilihat dari segi nilai nominal
jika dilihat dari segi nilai nominal, Obligasi (Bonds) dapat dibedakan menjadi:
- Retail Bonds adalah obligasi yang diperdagangkan di lantai bursa dengan nilai nominal yang lebih kecil.
- Conventional Bonds adalah Obligasi yang diperjualbelikan dalam satu nominal, Rp50.000.000.
3.Jenis obligasi dilihat dari perhitungan imbal hasil:
- Conventional Bonds, adalah obligasi yang diperhitungkan dengan menggunakan sistem kupon bunga.
- Sharia Bonds, adalah obligasi yang nilai kuponnya ditentukan berdasarkan prinsip bagi hasil.
4.jenis Obligasi Berdasarkan Sistem Pembayaran Bunga
jika dilihat berdasarkan sistem pembayaran bunga, Obligasi dapat di Bedakan menjadi;
- Zero Coupon Bonds, yaitu obligasi yang pembayaran bunganya dilakukan secara kontan atau sekaligus pada saat jatuh tempo.
- Coupon Bonds, yaitu obligasi yang pembayaran kuponnya dilakukan secara berkala sesuai dengan ketentuan dari penerbit obligasi.
- Fixed Coupon Bonds, yaitu obligasi yang tingkat kupon bunga nya telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana, dan pembayarannya dilakukan secara berkala.
- Floating Coupon Bonds, yaitu obligasi yang tingkat kupon bunga nya ditentukan sebelum jangka waktu tertentu, atau mengacu pada suatu ketentuan. Misalnya Average Time Deposit (ATD).
Macam-macam Risiko Obligasi
Obligasi merupakan salah satu instrumen investasi yang bisa anda lakukan,Selain keuntungan, risiko merupakan hal
yang diperhatikan dalam berinvestasi.Beberapa risiko yang kemungkinan terjadi jika berinvestasi pada obligasi antara lain:
1. Interest Rate Risk
Yaitu risiko yang
berkaitan dengan tingkat suku bunga. Jika suku bunga meningkat maka harga
obligasi akan turun begitu pula sebaliknya apabila tingkat suku bunga turun
maka harga obligasi akan meningkat naik.
2. Reinvestment Rate
Yaitu resiko yang
berkaitan dengan perubahan strategi dari tingkat penanaman kembali investasi
dimana hal tersebut sangat dipengaruhi suku bunga pasar.
3. Call Risk
Risiko yang berkaitan
dengan penarikan atau seluruh obligasi yang telah diterbitkan sebelum obligasi
tersebut jatuh tempo.
4. Credit Risk
Credit Risk yaitu Risiko yang terjadi apabila penerbit
gagal memenuhi kewajiban keuangan meliputi pembayaran bunga dan pembayaran
kembali jumlah uang yang dipinjam. Credit risk
biasa disebut juga Default risk. Default risk atau risiko gagal bayar dapat
dilihat dari credit rating atau default rating yang dikeluarkan oleh perusahaan
pemeringkat, seperti: Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO), Standard and
Poor’s, Moody’s, atau Fitch dan lainya
5. Inflation Risk atau purchasing power risk
Yaitu risiko yang dapat meningkat karena variasi dalam nilai arus kas
sekuritas yang dipengaruhi oleh inflasi. Risiko ini diukur dengan kekuatan
pembelian.
6. Liquidity Risk,
utama dari likuiditas adalah selisih antara harga jual dan harga beli yang ditetapkan oleh penjual. Semakkin besar selisih antara harga jual dengan harga beli maka risiko likuiditasnya juga akan semakin besar.
7. Volatility Risk
Volatility risk bisa terjadi karena beberapa faktor, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah ekspektasi tingkat
bunga yang berubah-ubah. Secara spesifik, nilai opsi meningkat apabila ekpektasi perubahan tingkat bunga juga
meningkat. Risiko yang mempengaruhi perubahan dalam volatilitas akan
mempengaruhi harga suatu obligasi.
Harga Obligasi

Harga Dalam obligasi di
nyatakan dalam bentuk persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal, hal
ini berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang. Ada tiga
kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu:
- Par (nilai Par) Yaitu Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misalnya: Obligasi dengan nilai nominal Rp 60 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi tersebut adalah 100% x Rp 60 juta = Rp 60 juta.
- At premium (dengan Premi) Yaitu Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 60 juta dijual dengan harga 103%, maka nilai obligasi adalah 103% x Rp 60 juta = Rp 61,8 juta.
- At discount (dengan Discount) Yaitu Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 60 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi tersebut adalah 98% x Rp 60 juta = Rp 58,8 juta.
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga obligasi
Harga
obligasi yang ada dapat berubah karena ada beberapa faktor yang mempengaruhinya,
antara lain:
- Terdapat perbedaan karakteristik dari obligasi itu sendiri mempengarui harga obligasi seperti, obligasi yang menamakan bunga tetap, floating rate, obligasi zero coupon bond,obligasi konversi dan income bond.Tingkat suku bunga.
- Jangka waktu tempo obligasi.
- Risiko untuk tidak menerima bunga maupun pokok pinjaman
- Besarnya coupon rate dari obligasi
- Faktor pembayaran pajak dari hasil atau pendapatan obligasi (pajak obligasi yang dibayar pemodal)
Kelebihan dan kekurangan obligasi
sama halnya dengan instrumen dalam investasi lainya, obligasi juga memiliki dan kelebihan tersendiri.untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan obligasi dapat dilihat di bawah ini.
1. kelebihan obligasi.
Adapun kelebihan obligasi sebagai instrumen berinvestasi yaitu:
- investasi yang aman karena telah di jamin oleh kepastian hukum yang di atur dalam Undang-undang Nomor 19 tahun 2008
- Kupon dalam obligasi memiliki nilai yang lebih besar di bandingkan dengan bunga deposito
- Obligasi dapat dijadikan sebagai agunan atau jaminan
2. Kekurangan obligasi
Adapun kekurangan obligasi yaitu:
- Obligasi rentan terhadap perubahan suku bunga, politik dan iklim perekonomian.
- Adanya kemungkinan pihak penerbit gagal melakukan pembayaran saat jatuh tempo sehingga dapat menyebabkan kerugian.
- Menjual obligasi yang belum jatuh tempo akan menimbulkan kerugian karena harga jual lebih rendah di bandingkan dengan harga beli.
Demikian penjelasan mengenai pengertian obligasi, karakteristik obligasi, jenis-jenis obligasi,resiko obligasi, harga dan faktor-faktor yang mempengaruhi obligasi, serta kelebihan dan kekurangan obligasi. semoga bermanfaat.