--> Skip to main content

Pengertian dan tafsir ayat Distribusi

Islam telah mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bidang ekonomi. Salah satu tujuannya adalah untuk mewujudkan keadilan dalam pendistribusian harta, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun individu. Keadilan dan kesejahteraan masyarakat tergantung pada sistem ekonomi yang dianut. Pembahasan mengenai pengertian distribusi pendapatan, tidak terlepas dari pembahasan mengenai konsep moral ekonomi yang dianut juga model instrumen yang diterapkan individu maupun negara dalam menentukan sumber-sumber maupun cara-cara pendistribusian pendapatannya.

pengertian distribusi dalam islam
Distribusi Barang


Dasar karakteristik pendistribusian adalah adil dan jujur, karena dalam Islam sekecil apapun perbuatan yang kita lakukan, semua akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Pelaksanaan distribusi bertujuan untuk saling memberi manfaat dan menguntungkan satu sama lain. Secara umum, Islam mengarahkan mekanisme muamalah antara produsen dan konsumen agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Apabila terjadi ketidakseimbangan distribusi kekayaan, maka hal ini akan memicu timbulnya konflik individu maupun sosial.Oleh karena itu, salah satu upaya untuk mengakhiri kesengsaraan dimuka bumi ini adalah dengan menerapkan keadilan ekonomi. Kebahagiaan akan mudah dicapai dengan penerapan perekonomian yang mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan individu. Islam menegaskan untuk para penguasa, agar meminimalkan kesenjangan dan ketidakseimbangan distribusi.

Pajak yang diterapkan atas kekayaan seseorang bertujuan untuk membantu yang miskin. Sementara dalam Islam Allah mensyari’atkan zakat. Jika hal ini dijadikan konsep distribusi pendapatan, InsyaAllah sistem perekonomianpun akan berjalan lancar dan masyarakat akan sejahtera.

Pengertian distribusi


Adapun pengertian distribusi dapat dilihat dari definisi secara umum dan definisi Distribusi menurut para ahli. yang akan di jelaskan sebagai berikut:

Pengertian distribusi secara umum

Definisi distribusi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penyaluran (pembagian, pengiriman) kepada beberapa orang atau ke beberapa tempat. Distribusi juga dapat di artikan sebagai  kegiatan penyaluran barang dan jasa yang dibuat dari produsen ke konsumen agar tersebar luas.

Pengertian distribusi Menurut para ahli

adapun pengertian distribusi menurut para ahli yaitu

1. Menurut Philip Kotler

pengertian Distribusi adalah sekumpulan organisasi yang membuat sebuah proses kegiatan penyaluran suatu barang atau jasa siap untuk di pakai atau di konsumsi oleh para konsumen (pembeli).(1997)

2. Menurut Daniel 

Devinisi Distribusi merupakan suatu kegiatan dari sebuah organisasi yang bertujuan untuk memperlancar kegiatan penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen (2001).

3.Menurut Tjiptono (2008)

Pengertian Distribusi merupakan suatu proses kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk mempermudah kegiatan penyaluran barang atau jasa dari pihak produsen ke pihak konsumen (2008).

Kegiatan distribusi berfungsi untuk menyalurkan barang dan jasa yang di buat oleh produsen kepada konsumen.Pelaku kegiatan distribusi dinamakan distributor.
Dalam kegiatan ekonomi, distribusi merupakan kegiatan yang berada di antara konsumen dan produsen agar barang dan jasa sampai ke tangan konsumen. Barang yang telah dihasilkan oleh produsen agar sampai ke tangan konsumen memerlukan adanya lembaga yang disebut dengan distributor.dalam ekonomi islam pemerataan distribusi sangat berpengaruh dan harus bersifat seimbang tidak boleh terlalu boros atau tidak terlalu pelit. 
dalam kegiatan Distribusi islam didasrkan al qur’an yaitu surat Al-isro (17):29-30.

وَلاَ تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَى عُنُقِكَ وَلاَ تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُوماً مَّحْسُورا

“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal". (QS. 17:29)

إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَن يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيراً بَصِيراً

"Sesungguhnya Rabbmu melapangkan rizki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; sesungguhnya Dia Mahamengetahui lagi Mahamelihat akan hamba-hamba-Nya. (QS. 17:30)” (al-Israa": 29-30)

Makna mufrodat ayat tentang distribusi

 (مَغْلُولَةً), yaitu yang sangat haus (‘athisyu jiddan); yang di belenggu (al-muqoyad). Namun yang di maksud kata maglulah dalam ayat ini adalah terlampau kikir, orang yang sangat haus terhadap harta, sehingga ia tidak mau untuk mengeluarkan infak sekecil apapun di tangannya.

(الْبَسْطِ), yaitu membukakan, membentangkan, meluaskan, dan melapangkan. Yang di maksud disini adalah kelapangan atau keluasan rizeki.

(مَلُوماً), yaitu yang di cela, yang di kecam.


(مَّحْسُوراً),yaitu menyesali, bersedih hati atas (sesuatu), menyebabkan susah dan duka.

Makna global

Secara umum, ayat ini mengingatkan kita sebagai manusia dalam hal distribusi barang ekonomi dan keunangan termasuk infak tidak boleh terlalu kikir dan tidak pula terlalu boros.dan harus dilakukan secara seimbang(balance).

Tafsir Ayat

وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَىٰ عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَحْسُورًا


Ayat (29)Yaitu, jangan lah kamu berlaku kikir dengan apa yang telah allah berikan kepada kamu yang tersebab kepelitanmu mengakibatkan hak orang orang terampas. Larangan kikir dalam al quran di simbolkan dengan prilaku orang pelit yang seolah-olah ia tidak merasa puas dengan apa yang ia punya dan mengangkat kedua tangannya sehingga terbelenggu pada lehernya. Pada saat bersamaan allah melarang kamu trlalu mengulurkan dan membentangkan tangan kamu dengan tanpa batas ; maksudnya allah melarang kita terlalu royal dan boros dalam hal distribusi. Sehingga dia sendiri,keluarga atau para pihak yang berhak merasa kesulitan.


إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ

"Sesungguhnya rabbmu akan memudahkan /melapangkan rezeki bagi siapa saja yang dia kehendaki;dan di tentukan kadar banyaknya; karena sesungguhnya allah itu maha mengetahui lagi melihat segala tindak tanduk hambanya.


إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا

Maksudnya adalah allah akan melapangkan dan meluaskan rezeki kepada hambanya yang di kehendaki, dalam rangka menguji coba kepada hambanya apakah mau bersyukur atau malahan menjadi kufur.
Itulah sebabnya mengapa allah memberlakukan hambanya itu ada yang di lapangkan dan ada juga yang di sempitkan rezekinya menurut yang allah kehendaki. Semata mata untuk menguji manusia tersebut apakah iya akan bersyukur, sabar atau menjadi kufur.

Istinbat ayat

Dari penjelasan ayat di atas dapat di pahami bahwa dalam pendistribusikan ekonomi dan atau keuangan hendaknya kita tidak berlaku boros dan tidak terlalu kikir. Sikap terbaik dalam hal ini adalah keseimbangan dan kecukupan .allah lah yang akan melapangkan atau menyempitkan rezeki seseorang, keluarga, masyarakat,atau bahkan bangsa sekalipun karena allah maha mengetahui dan maha melihat.

Tujuan distribusi 

Adapun tujuan distribusi adalah sebagia berikut:

  1. Kelangsungan kegiatan produksi dapat terjamin. Produsen atau perusahaan membuat barang untuk dijual dan mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan yang kembali digunakan untuk proses produksi dimana keuntungan tersebut didapatkan jika terdapat distributor.
  2. Barang atau Jasa Hasil Produksi dapat bermanfaat bagi konsumen. Barang atau jasa produksi tidak akan ada artinya jika tetap berada di tempat produsen. Barang atau jasa dapat bermanfaat bagi konsumen jika telah ada kegiatan distribusi.
  3. Konsumen Memperoleh Barang dan Jasa dengan Mudah. Tidak semua barang atau jasa dapat dibeli langsung konsumen dari produsen dimana hal ini membutuhkan penyalur atau distribusi dari produsen ke konsumen.

Demikian tentang penjelasan tentang distribusi dan tafsirnya semoga bermanfaat.

Sumber Referensi dari buku tafsir ayat ekonomi karangan prof.Dr.H. Muhammad Amin Suma,SH.,MA.,MM
Oldest Post
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar